Peran Islam dalam Dunia Internasional Belum Banyak Dikaji  

Posted by: Intan Lingga in

Keberadaan hubungan antar negara yang semakin intens selama ini dianggap sebagai hubungan yang terjadi akibat pengaruh beberapa negara besar saja, seperti Amerika Serikat dan Russia. Padahal, saat ini ketergantungan antar negara terjadi melibatkan hampir seluruh negara, termasuk negara-negara Islam. Hanya saja, hal ini belum banyak diangkat dalam kajian Hubungan Internasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Bambang Cipto, MA, saat membedah bukunya yang berjudul “Islam dan Masa Depan Hubungan Internasional”, Kamis (5/1) bertempat di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bambang mengatakan, bukunya adalah sebuah provokasi untuk melahirkan penulis-penulis dalam kajian Islam dan Dunia Internasional. “Kita harus lebih banyak lagi mengkaji mengenai bagaimana hubungan internasional antara negara Islam dengan negara-negara besar. Sehingga orang tidak hanya berpandangan bahwa hubungan internasional adalah hubungan yang hanya melibatkan negara besar seperti Amerika saja. Tetapi bagaimana sebenarnya peran negara Islam dalam dunia internasional,” ungkapnya.

Menurut Bambang, bukunya terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah essay, yang berisi teori-teori hubungan internasional klasik sampai modern. Sedangkan yang kedua adalah studi kasus, yakni hubungan antar negara Islam seperti Iran dan Arab Saudi dengan negara barat seperti Amerika dan Rusia. “Dengan mengkaji mengenai bagaimana teori Hubungan Internasional lebih dalam, dibandingkan dengan hubungan internasional antar negara Islam dengan negara besar maka kita akan dapat melihat bagaimana peran negara Islam sebenarnya. Negara Islam harus mulai mencari peran yang tepat. Bukan hanya sebagai reaktor, tetapi sebagai pelaku itu sendiri. Sehingga dapat memberikan sumbangsihnya demi kebaikan umat secara general,” tuturnya.

Sementara pembahas yang dihadirkan, Dafri Agussalim, MA, mengatakan bahwa buku ini adalah salah satu perspektif alternatif. “Buku ini membuat kita menempatkan Islam bukan sebagai lawan dari pemikiran barat selama ini, tapi sebagai pandangan untuk mensejahterakan umat dengan niat yang positif. Islam adalah kemanusiaan, dan kita harus berpikir bagaimana agar negara Islam dapat berperan demi kehidupan yang lebih baik,” jelasnya. 

Release



This entry was posted on Senin, Januari 09, 2012 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar