Arang, akan Menjadi Abu  

Posted by: Intan Lingga in

"Awalnya hanya sebuah kayu arang yang berserakan.
Lalu sesuatu menyatukannya, diletakkan pada sebuah wadah.
Ada percikan api ditambah panas matahari, jadilah dia bara api.
Lalu ada sebuah benda diletakkan di atasnya, dan matang..makanan.
Tapi karena sesuatu, apinya mati.
Mungkin karena dia belum kuat menahan angin yang terlalu kencang,
atau anginnya justru terlalu pelan, sampai percikan api itu hilang perlahan..."

__Intanian__

Itulah kenyataan hari ini. Aku terlalu terbuai dengan bayangan kesuksesan di otakku ini, sampai aku lupa ternyata semua tak berjalan seperti yang aku harapkan. Aku “merasa” telah melakukan sesuatu, tapi pada akhirnya –setahun kemudian- aku menemui diriku kembali seperti semula : tanpa apa-apa. Apa aku yang terlalu “merasa?” sampai-sampai aku benar-benar menjadi lupa untuk tetap teguh memegangnya. Tapi kupikir, semua ada prosedurnya…Ah! Baiklah, mungkin saat ini satu-satunya yang menghiburku hanyalah “semua pasti akan kembali kepadaku, atas apa yang aku lakukan…sebuah hasil”. Walaupun hasil itu belum apa-apa.
Arang, saat dia terbakar, dia akan menjadi abu. Tapi aku masih saja berharap dia bisa terbakar dan membuat matang sesuatu (lagi). Apa abu bisa memercikkan api? Aku rasa tidak. Di sinilah aku. Tergeletak dalam ketidakpastian, yang aku belum tahu apa jawaban yang paling tepat.
Tapi, atas nama tanggungjawabku kepada mimpi dan masa depanku, aku akan terus bergerak maju. Aku akan terus melakukan apa yang aku yakini, walaupun itu berarti aku akan sendirian. Aku tahu, elang tak pernah terbang berombongan.

This entry was posted on Kamis, Maret 17, 2011 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar