Paradigma dan Munculnya Teori  

Posted by: Intan Lingga in

Paradigma Ilmu (Keyakinan dasar)
Paradigma muncul karena manusia memiliki sifat  ingin tahu. Sifat ingin tahu membuat seseorang ingin memahani dunianya, ingin mengendalikan dunia, dan ingin mengetahui kebenaran.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan, meliputi 3 jaman, yaitu :
1. Pra-positivis
Pengetahuan berkembang dengan sendirinya/alamiah, ilmuan sebagai pengamat pasif. (Aristoteles) Terjadi pada sekitar 700 tahun Sebelum Masehi). Jaman ini sudah ditinggalkan.

2.Positivis
Pada masa ini, mulai muncul metode ilmiah, ilmuwan sebagai pengamat aktif, alam mulai dapat dirumuskan dalam dalil dan hukum, ilmu dan eksak disamakan. (Auguste Comte)

3. Post-Positivis/Pasca Positivis
Zaman ini muncul karena adanya ketidakpuasan pada positivis, karena positivis dianggap terlalu cupet dalam memandang ilmu pengetahuan, hanya menguji teori tanpa melihat proses penemuannya.

Dari pemikiran post-positivis, muncullah :
-Paradigma interpretif, yaitu menekankan pada konsep pemahaman.
-Paradigma kritis, yaitu menekankan pada upaya penyadaran sosial.


Teori (Komunikasi)
Teori adalah sebuah sistem berpikir dan cara melihat.
Kadang kita harus menggunakan seperangkat konsep dan simbol untuk mendefinisikan apa yang kita lihat dan teori menyediakan sebuah lensa dari apa yang kita amati dan alami di dunia ini.
Teori yang baik, akhirnya akan menghasilkan sebuah penjelasan (statement) tantang bagaimana objek penelitian/variable terhubung satu demi satu untuk menunjukkan bagaimana konsep itu terhubung.

Pada akhirnya, kita akan menyadari dua hal tentang teori :
1.      Teori adalah produk dari pendapat dan diskusi manusia.
2.      Orang yang berbeda, pasti berbeda pemikiran.

·   Apa yang disebut teori terkenal? Apa pentingnya?
Teori yang terkenal, atau disebut “Leading Theory”, dapat berupa teori yang mengagumkan, tepat, karena konsepnya membangkitkan minat dan sangat membantu Beberapa teori akan menjadi leader, karena pengaruhnya yang kuat terhadap perkembagan sarjana di masa-masa terdekatnya.

·  Inti dari pembuatan teori adalah penyelidikannya. Penyelidikan adalah sebuah pembelajaran yang sistematik dari pengalaman, yang akhirnya membuahkan sebuah pengertian, pengetahuan, dan teori.
·                Penyelidikan sistematis, ada 3 langkah :
-            Mengajukan pertanyaan.
-            Observasi/ mengadaka pengamatan.
-            Penyusunan jawaban.

Elemen Dasar Teori (ada 4)
1. Asumsi Filosofi : bagaimana sebuah teori diasumsikan akan mempengaruhi bagaimana keterangan-keterangan dari teori akan dapat melakukan peranannya. Setiap teori, baik langsung maupun tidak, akan ada asumsi tentang ilmu di dalamnya, apakah merupakan hal yang ada, dan apakah ada hasilnya.

Asumsi filosofi dibagi menjadi 3 kategori besar, yaitu :
-  Asumsi tentang Epistemologi (Pertanyaan tentang pengetahuan)
Epistemologi berbicara mengenai ‘bagaimana seseorang tahu tentang apa yang dia tahu?’. Banyak orang percaya bahwa apa yang mereka ketahui adalah berkat pengalaman orang tersebut.
-  Asumsi tentang ontology (Pertanyaan tentang keberadaannya)
Merupakan ranting filosofi yang setuju dengan kejadian yang alamiah.
-  Asumsi tentang axiology (Pertanyaan tentang hasilnya)
Merupakan ranting dari filosofi yang menekankan pada hasil.

2.   Konsep
Adalah dasar, bagaimana teori itu dilihat dan apa pertimbangan pentingnya. Untuk menuangkan konsep, teori komunikasi mengamati banyak variabel (objek penelitian) dalam interaksi manusia dan klasifikasi ataupun labelnya menurut motif yang dirasakan. Hasil dan tujuan teori itu adalah memformulasikan dan  mengartikulasikan  rangkaian dari konsep yang diberi makna/label. Teori yang baik adalah teori yang menghasilkan sebuah penjelasan yang berisi tentang bagaimana variabel terhubung satu demi satu untuk menunjukkan bagaimana konsep itu terhubung.

3.      Penjelasan
Sebuah keterangan tentang identifikasi dari pola hubungan antara masing-masing variabel.

Ada dua jenis penjelasan :
- Penjelasan kausal, bersifat sebab- musabab). Sebuah kejadian dikaitkan dengan  hubungan antar variabel (kita dengan pihak lain). Apa yang kita alami disebabkan oleh hubungan yang kita jalin dengan orang lain.
- Penjelasan praktikal. Menjelaskan bahwa sebuah hasil yang dicapai adalah karena pilihan yang dilakukan. Dilakukan dulu, baru ada penjelasan.
4.   Prinsip
Adalah garis pedoman yang memungkinkan kita untuk mengartikan sebuah kejadian, berpendapat atas kejadian tersebut, dan memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kejadian tersebut.

Ada 3 bagian :
- Mengidentifikasi sebuah kejadian.
- Memasukkan nilai/norma ke dalamnya.
- Menyatakan hubungan antara tindakan dan konsekuensinya.

Perspektif  Positivism :
1.     Classical Positivism
Didasari oleh pengetahuan yang didapat dari pengalaman nyata, empiris (dirasakan), atau mengamati fenomena yang terjadi.
Mengkombinasikan alas an dan observasi, untuk mendapatkan penyebab dari terjadinya sebuah fenomena.
Tokohnya : Auguste Comte (Perancis, 1970)

2. Logical Positivism
 Merupakan ‘study of meaning’. Bagaimana sebuah pengetahuan/sciene memproses sebuah hipotesis untuk diajukan dan diuji, teori dibangun dan dimodifikasi, program penelitian berkembang atau justru merosot.

Pertanyaan :
1. Apa itu Teori? Mengapa penting bagi kita untuk mempelajari teori?
2. Teori selalu didasari dengan asumsi, beri penjelasan mengenai asumsi filosofi, apa saja kategorinya?
3. Paradigma positivistik dibagi dua perspektif, positivis klasik dan positivis logis. Jelaskan apa perbedaan diantara keduanya!
4. Jelaskan mengenai paradigm post-positivistik!

This entry was posted on Kamis, Maret 10, 2011 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar