Pengawasan kampus terhadap mahasiswa sangat terbatas. Dari 24
jam, hanya beberapa jam saja kampus dapat mengawasi mahasiswanya. Karena itu,
dibutuhkan kerja sama antara kampus dengan masyarakat sekitar. Hal ini penting
dilakukan, agar masyarakat sekitar dapat turut mengawasi mahasiswa, agar
nantinya seorang mahasiswa dapat dikembalikan kepada orang tuanya dalam keadaan
yang lebih baik, ilmu mau pun akhlaqnya.
Kerja sama tersebut yang coba diciptakan oleh Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Pada rangkaian milad ke-31 UMY “Muda Mendunia”, UMY
menggelar “Bhakti Sosial, Pasar Murah, dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis”,
bertempat di Aula Masjid Ahmad Dahlan. Hal ini disampaikan oleh Ustadz Marsudi Iman,
Dosen Fakultas Agama Islam UMY, saat mengisi pengajian dalam rangkaian acara
Bakti Sosial, Minggu (1/4).
Marsudi mengatakan, berdirinya UMY harus dapat menghadirkan
manfaat bagi sekitar. Dengan adanya sebuah institusi pendidikan, perekonomian
masyarakat sekitar dapat ikut berkembang. Oleh karena itu, harus selalu ada
kerja sama yang saling menguntungkan antara kampus dan masyarakat sekitar.
“Orang tua menitipkan anak-anaknya kepada UMY. Namun demikian, pengawasan
kampus tentu saja terbatas. Untuk itu, UMY menitipkan pengawasan kepada
masyarakat sekitar, apalagi yang kebetulan menjadi induk semang bagi mahasiswa
yang kos di rumahnya,” ungkapnya.
Marsudi juga menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk turut
mengingatkan dan jangan segan-segan menegur mahasiswa. “Mahasiswa, bila ada
tingkah laku yang kurang baik, mohon diingatkan. Bila tata kramanya kurang
baik, juga sebaiknya segera ditegur, atau dilaporkan kepada pihak kampus
sebagai yang bertanggungjawab. Bagaimana pun juga, kampus memiliki tanggung jawab
untuk membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang unggul dan Islami,” lanjutnya.
Ketua Panitia milad,
Dr. Nano Prawoto, SE, M.Si mengatakan, ini adalah kali kedua bakti
sosial selama rangkaian acara Milad ke-31 UMY. Acara ini dilakukan khusus untuk
masyarakat sekitar UMY. “Kami mengundang Takmir masjid di sekitar UMY, sejumlah
24 masjid. Total yang dibagikan berjumlah 471 paket sembako yang berisi minyak
goreng 1 liter, beras 2 kg, gula pasir 1 kg, mie instan, teh, dan lain-lain,”
ungkapnya.
Selain pembagian sembako, lanjut Nano, juga diadakan
pemeriksaan gratis. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan kesehatan secara umum
untuk dewasa, serta penyuluhan dan prakter menggosok gigi untuk anak-anak.
“Bagi masyarakat sekitar mau pun seluruh sivitas akademika UMY dapat melakukan
periksa gratis, kesehatan umum, mau pun cek gula darah dan sebagainya. Bila
perlu penanganan lanjut, akan didatangi ke rumahnya dan diterapi, gratis,”
pungkasnya.
Yogyakarta, 1 April 2012
This entry was posted
on Kamis, Mei 17, 2012
and is filed under
Release Biro Humas UMY
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.