Petuah di Saat Lelah  

Posted by: Intan Lingga in


Saya merasa ditampar. Satu Badan. Ketika kemarin sore, seorang moderator diskusi menawarkan diri membacakan doa karena dalam diskusi itu memang tidak disiapkan pembaca doa. 

“Ya Allah, kami di sini, berada dalam gedung kampus kami tercinta. Kampus Islam yang kami namai Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kami mengaku Islam, tapi kami belum Islami. Masih berpakaian ketat, masih merokok di pinggiran jalan, masih sering berbuat dosa.
Ya Allah, kami butuh pemimpin. Pemimpin yang berani mengambil resiko demi rakyatnya. Pemimpin yang menangis melihat rakyatnya menderita. Pemimpin yang marah melihat rakyatnya dibodohi. Dan pemimpin yang berlinangan air mata saat bersimpuh di malam hari..”

Doanya masih panjang, tapi kira-kira dua paragraf itulah yang paling saya ingat. Dan setelah selesai membaca Al-Fatihah di akhir doa, segera saya menatap moderator itu. Saya sudah menduga, matanya merah dan hidungnya terlihat basah. Cukup jelas dari tempat saya berdiri, tepat lurus di depannya dengan jarak sekitar 15 meter. 

Untuk keperluan berita, saya wawancarai dia. Setelah mendengar jelas, ternyata namanya Inu Kencana Syafi’i. Pribadinya benar-benar hangat. Seketika kami seperti teman lama yang baru bertemu. Hanya saja, yang diceritakannya sama sekali tidak bisa dibuat rilis ;) tapi lebih dari itu, yang dikatakannya adalah sebuah petuah hidup. 

Yang sangat menyentuh adalah saat dia menatap mata saya dan bilang, “Islam itu Indah! Islam itu pilihan yang paling Indah! Terorisme itu bukan Islam!”. Lalu dengan tegas dia menunggu respon saya atas kata-kata itu. Lalu dia bilang, “di tengah perjalanan hidup saya, saya MEMILIH Islam”. Artinya? Silahkan disimpulkan sendiri..off the record soalnya ;) hehehe. 

Dia ceritakan pada saya bagaimana dia juga memberlakukan hal itu pada istrinya. “Kalau tidak serius, tidak perlu Islam”. Seketika dia memberi saya Buku, Buku karangannya berjudul Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia (Refika Aditama, Bandung – 2003). Buku itu dikeluarkannya dari tas kopernya. Tidak bersampul, tidak baru. Bukunya sudah lusuh, dan kecoklatan. Tapi entahlah, saya senang sekali! Saya bilang, “Pak, TANDA TANGANNYA mana?” *maklumYa,mahasiswa* 

Karena sibuk dengan mengetik BAB 1 skripsi yang kemarin LBMnya direvisi habis-habisan sama dosen pembimbing, buku itu belum saya sentuh. Tapi sudah ada di sebelah kasur. *tanda kalo buku harus di baca* hehehehe.

..................

Siang ini, sedikit iseng karena tidak ada liputan, saya ketik namanya di google. Inu Kencana Syafi’i. Dan muncul di wikipedia dengan judul buku karangannya  :   

* Al-Quran, Sumber Segala Disiplin Ilmu (Gema Insani Press, Jakarta – 1991)
    * Pengantar Ilmu Pemerintahan (Eresco, Bandung – 1992)
    * Etika Pemerintahan (Rineka Cipta, Jakarta – 1993)
    * Sistem Pemerintahan Indonesia (Rineka Cipta, Jakarta – 1994)
    * Filsafat Kehidupan (Bumi Aksara, Jakarta – 1995)
    * Ilmu Pemerintahan dan Al-Quran (Bumi Aksara, Jakarta – 1995)
    * Hukum Tata Negara (Pustaka Jaya, Jakarta – 1995)
    * Ilmu Pemerintahan (Mandar Maju, Bandung – 1996)
    * Al-Quran dan Ilmu Politik (1997)
    * Al-Quran dan Ilmu Administrasi (1997)
    * Ilmu Administrasi Publik (1998)
    * Logika, Etika, dan Estetika Islam (Pertja, Jakarta – 1999)
    * Ekologi Pemerintahan (Pertja, Jakarta – 2000)
    * Analisa Politik Pemerintahan (Pertja, Jakarta – 2000)
    * Manajemen Pemerintahan (Pertja, Jakarta – 2000)
    * Filsafat Pemerintahan (Pertja, Jakarta – 2000)
    * SANRI (Bumi Aksara, Jakarta – 2003)
    * Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia (Refika Aditama, Bandung – 2003)
    * Birokrasi Pemerintahan Indonesia (Mandar Maju, Bandung – 2003)
    * Pengantar Filsafat (2005)
    * Filsafat Politik (2005)
    * Ensiklopedia Pemerintahan (2005)
    * IPDN Undercover (Progessio Syaamil, Bandung – 2007)

Satu kali lagi saya tertampar. Pemilih Islam di tengah jalan, ternyata mengawali karir menulisnya dengan Buku berjudul “Al-Quran, Sumber Segala Disiplin Ilmu”. Saya baru sadar, kenapa sepanjang sore kemarin saya heran dengan Pak Inu yang selalu saja mengaitkan pembicaraan tentang kepemimpinan dengan model kepemimpinan Rasul dan kenapa beliau selalu menanggapi kata-kata Mantan Sekretaris JK dengan ayat Al Qur’an. Dan terakhir, menjawab pertanyaan saya kenapa ada moderator yang dengan centil menawarkan diri menjadi pembaca doa di akhir acara. ;)

Setelah melihat dan kagum dengan profilnya yang muncul ke Media sebagai “pembongkar kebusukan” salah satu Institusi Pendidikan Pemerintah, saya menghabiskan waktu dengan googling kisah 25 Nabi dan Rasul, juga mulai menata otak saya dengan inspirasi dari Pak Inu. Tokoh hebat dengan handphone hitam putihnya, tokoh hebat yang ngotot bicara saat diancam akan dibunuh, dan tokoh hebat yang bersedia memberi ceramah pada saya kemarin sore. Semoga sedikit demi sedikit, saya bisa belajar Islami. Dan semoga menjadi Inspirasi ;)

__Intanian__
BHP UMY, 4 November 2011
                                                       

This entry was posted on Kamis, November 03, 2011 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar